Self-Rescue adalah tindakan penyelamatan diri yang benar-benar harus diperhatikan oleh setiap peserta rafting. Meskipun kegiatan rafting sudah dipandu oleh skipper yang sudah berkali-kali mengarungi sungai tersebut, namun, setiap skipper memiliki keterbatasan dalam memandu kegiatan rafting kalian. Jadi, hal yang kalian mesti lakukan adalah melakukan penyelamatan diri sebelum ada tim rescue yang menghampiri kalian.
Tindakan penyelamatan diri merupakan tindakan yang mesti dilakukan sebelum diri kalian sendiri menyelamatkan kepada orang lain. Jadi, jika kalian belum aman pastikan untuk tidak menyelamatkan peserta lainnya, hal tersebut dihindari karena untuk mengurangi resiko bertambahnya korban. Berikut penjelasan hal yang harus kalian lakukan ketika self-rescue.
1. Swimmer swimmer
Swimmer adalah dimana ketika salah satu peserta terlempar dari perahu meskipun kegiatan raftiing sudah dilengkapi dengan pelampung agar tidak tenggelam, tetap skill berenang masih dibutuhkan untuk menghindari resiko yang terjadi.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika kalian terlempar keluar perahu adalah, jangan panik, karena kepanikan tidak akan menyelamatkan dari hal tersebut, justru akan membuat keadaan lebih buruk. Setelah anda menghilangkan rasa panik, setelah itu kalian bisa menentukan self-rescue apa yang harus dilakukan.
2. Teknik berenang di arus sungai
- Offensive
Berenang offensive adalah berenang untuk menghindari diri sendiri tehanyut lebih jauh lagi. Cara berenang offensive adalah dengan menuju kearah pinggiran sungai dan menghadap hulu memotong arus utama sebesar 45ยบ.
- Aggressive
Tujuan berenang aggressive adalah untuk mendekati perahu penolong, menghindari strainer, sieves, undercut. Berenang aggressive ini harus dilakukan di arus sungai yang cukup tenang, jika dilakukan di arus yang deras akan membuat energy kalian terkuras habis dan percuma.
- Defensive
Berenang dengan teknik ini menghadap ke hilir. Caranya adalah membiarkan badan terbawa arus sungai dengan posisi terlentang, kaki rapat dan berada diatas air.
3. High side
Pada tantangan tertentu perahu harus merayapi sebuah batu, hingga membuat para awak perahu terlempar dan membuat perahu terbalik. Sebelun hal itu terjadi skipper harus memerintahkan seluruh awak perahu untuk memindahkan beban perahu ke bagian sisi tertinggi agar perahu seimbang dan tidak akan terjadi perahu terbalik.
4. Flip-Flop
Teknik flip-flop ini dilakukan ketika perahu terbalik. Teknik ini membutuhkan salah satu awak perahu untuk menaiki perahu yang terbalik dan menarik flip lane dengan membebankan badan keluar.
5.Portaging
Portaging dilakukan untuk membawa perahu ke pinggir sungai untuk menghindari rintangan yang tidak mungkin dilewati bagi boater, atau terdapat beberapa masalah tertentu di sungai.
BACA JUGA : APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MEMBAWA KAMERA SAAT RAFTING
Nah, itu dia beberapa penjelasan tentang teknik-teknik yang harus dilakukan ketika self-rescue. Dengan membaca kalian sudah siap untuk merasakan keseruan rafting bersama rekan-rekan kalian. Tunggu apa lagi, segera daftarkan kelompok kalian, jangan sampai kelewatan!
Untuk Informasi Lebih Lanjut :
Alamat : Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
0858-5549-4440 (Ibu Arin)
0878-3615-2078 (Ibu Dini)
0858-4027-8033 (Ibu Olla)
Email : indonesia.tips@gmail.com